Unsur Rohani Yang Bersifat Bathini

1.      Akal

Akal adalah akal adalah alat untuk membedakan manusia dari makhluk lainnya. Dan dengan akal, manusia yang semula lemah mampu menundukkan makhluk lain misalnya hewan yang lebih kua,

Nabati dan Hewani mempunyai persamaan denan manusia, hanya dalam kebutuhna makan dan minum (nutrition), bela diri (self defence) dan mengembangkan keturunan (reproduksi).

Maksudnya hanyta persamaan-persamaan yang bersifat jasmaniah, sedangkan aspek rohaniah terutama akal tidak pernah dapat disamakan. Karena unsure akal yang bersifat rohani ini, manusia disebut makhluk rohaniah, bahwa harkat dan martaba manusia ditentukan oleh sikap rohanianya, (watak, perasaan, budi, hati, ilmu, sikap, kepribadian dan sebagainya). Sedang makhluk nabati dan hewani adalah jenis makhluk jasmani.

2.      Nafsu

Nasfu adalah organ rohani yang mempnyai pengaruh besar bahkan mendominasi organ rohani lainnya, dalam mengeluarkan instruksi kepada anggota jasmani untuk berbuat dan bertindak.

Nafsu  suatu komponen jiwa dalam diri manusia yang mendorong kearah perbuatan baik dan perbuatan jelek. Ada delapan kategori nafsu, yaitu :

a.    Nafsu Ammarah

Adalah nafsu yang belum bias membedakan antara yang baik dan yang jelek, bahkan lebih condong kepada yang lelek, Firman Allah swt.

إن النفس لأمارة بالسوء إلا ما رحم ربي (يوسف : 53)

“Sesunngguhnya nafsu tu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.”

b.    Nafsu lawwamah

Adalah nafsu yang telah memiliki rasa menyesal steah melakukan dosa, tetapi belum mampu mencegah nafsu jahatnya karena masih dekat dengan maksiat dan mafsadah,

ولا أقسم بالنفس اللوامة (القيامة :2)

“Dan aku bersumpah demi jiwa yang amat menyesali (diri sendiri).

Nafsu musawwalah

Adala nafsu yang dapat membedakan yang baik dan yang jelek sekalipun baginya mengerjakan yan baik itu sama dengan mengerjakan yang jelek (keduanya selalu mungkin terjadi), tetapi mengerjakan yan jelek dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, seperti Firman Allah:

قل بلسوبت لكم أنفسكم أمرا فصبر جميل عسى الله أن يأتيني جميعا إنه هو العيم الحكيم (يوسف : 83)

“Allah berfirman ; Ya’qub berkata : ‘Hanya dirimu sendirilah yang memadang baik (perbuatan yang jelek) itu, maka kesadaran adalah pilihan yang baik, Mudah-mudahan Allah mendatankan mereka kepadaku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui Lagi Maha Bijaksana.” (QS. Yusuf; 83)